News Update :

Koes Plus Volume 1 (1969) - Dheg Dheg Plas

JUDUL ALBUM : Dheg Dheg Plas (Vol.1)

ARTIS : KOES PLUS
LABEL : Mesra/Dimita
FORMAT : Vinyl 33 1/3 RPM
TAHUN : 1969
PRODUSER : DICK TAMIMI

Track List
1. Awan Hitam
2. Derita
3. Kelelawar
4. Tiba Tiba Aku Menangis
5. Bergembira
6. Cintamu Telah Berlalu
7. Dheg Dheg Plas
8. Manis Dan Sayang
9. Hilang Tak Berkesan
10. Kembali Ke Jakarta
11. Biar Berlalu
12. Lusa Mungkin Kau Datang

Jika anak band sekarang tidak tahu atau pura pura tidak tahu dengan album ini niscaya wawasan musiknya sangatlah memprihatinkan.

Inilah album yang memberikan pencerahan nyaris sempurna dalam konsep band-band-an yang tumbuh kembang di negeri ini.

Dirilis tahun 1969,di masa keran budaya yang tersumbat erat pada rezim sebelumnya mulai terkuak.Tak ada lagi premis musik ngak-ngik-ngok. Musik adalah musik.

Dan secara cerdas Tonny Koeswoyo menerjemahkan konsep ngeband di album ini.

Almarhum Tonny membuat balancing yang nyaris sempurna antara komposisi beratmosfer "ballad" dan "ngebeat".

Tonny menyerap musik mancanegara yang selama ini menari nari dikupingnya, lalu dimainkannya dengan jujur dengan citarasa sendiri.

Orang mungkin bisa saja menebak introduksi "Kembali Ke Jakarta" mengingatkan kita pada introduksi "Massachusets" nya Bee Gees (album Horiziontal, 1968) .

Atau introduksi yang rada gloomy pada lagu "Cintamu Telah Berlalu" denyut bass dan drum mengingatkan kita pada "Lamplight" nya Bee Gees (album "Odessa",1969) .

Berbeda dengan penampilan Yon Koeswoyo pada album Koes Bersaudara yang masih dibayangi Kalin Twin maupun Everly Brothers.Maka di album Koes Plus ini Yon tampaknya tengah terpukau dengan Robin dan Barry Gibb.Yon pun mulai menggerletarkan suaranya.

Sayangnya Yok Koeswoyo tak sepenuhnya ikut di album ini.Untunglah ada Totok AR yang terlibat membantu penampilan perdana Koes Plus ini.

Atmosfer the early of rock mengalir deras di album ini,tentunya ini berkat kontribusi drummer eks Patas Murry yang seolah tanpa jeda menyemburatkan permainanannya dalam birama yang ketat dan padat.Terus terang sosok Keith Moon (The Who),Charlie Watts (Rolling Stone) atau Ginger Baker (Cream) menyeruak dari tipikal pola drumming Murry.Edaaannn !

Aura the Rolling Stones terasa pada lagu "Kelelawar" yang menampilkan introduksi drum dengan aksentuasi cowbell yang mengingatkan kita pada "Honky Tonk Women" dan riff gitar yang mendekati 'Jumping Jack Flash".

Tapi toh Koes Plus bukan plagiatior.Mereka tetap berciri.Ini yang rasanya tak dimiliki band band seangkatan maupun sesudah mereka.

Dan sangat sukar untuk memilih lagu mana yang paling bagus.Mulai dari lagu bernuansa muram seperti "Derita"."Cintamu Telah Berlalu" hingga "Tiba Tiba Kumenangis". "Manis dan Sayang" atau "Kembali Ke Jakarta".Hingga yang berpola upbeat seperti "Kelelawar" atau "Bergembira" .Wah ,disini Tonny Koeswoyo terlihat sosok rocker-nya.

Dan saya pun hanya bisa mengatakan bahwa inilah album proto-rock Indonesia. Adakah yang membantah ? 

Artikel Terkait MP3 ,Pop

Share this Article on :
 

© Copyright UANG DOWNLOAD 2011-2013 | Design by Investasi Dari Sofa Rumah | Template by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.